KH. Muhammad Najih Maimoen. KLARIFIKASI

**KLARIFIKASI**



Assalamualaikum wr wb

Terkait berita yang berjudul "Kepada Sembilan Tokoh oposisi, rakyat menaruh harapan" yang diposting oleh Suara Tangerang, perlu kami klarifikasi dan tegaskan bahwa:

"Kami tidak rela jika dicap sebagai salah satu dari tokoh Oposisi di negeri ini. Memang kami anti PKI, Alhamdulillah, namun tidak kemudian memposisikan diri kami sebagai rival politik penguasa, apalagi sebagai penggerak massa melawan kebijakan pemerintah, sama sekali tidak!.

Kami adalah Ulama, Kiai, Pengajar di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, yang kesehariannya disibukkan dengan ngaji dan mendidik santri,  memang terkadang kami  keras dan lantang, itu karena menjalankan amar makruf nahi mungkar dan menyuarakan keadilan.

Demikian klarifikasi kami tulis, agar tidak terjadi fitnah dan kesalahpahaman di masyarakat, khususnya umat Islam Indonesia."

Wassalamu'alaikum Wr Wb


Sarang, 22 Ramadhan 1441

KH. Muhammad Najih Maimoen.


PERNYATAAN KH. MUHAMMAD NAJIH TENTANG BAHAYA KOMUNISME, WASIAT MBAH MAIMOEN ZUBAIR TENTANG EMPAT PILAR “PBNU”, DAN KONDISI NEGARA SAAT INI
بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد.

Kondisi Indonesia pasca fitnah corona datang semakin hari semakin tidak menentu. Sepak terjang kaum Zionis, Salibis, dan Komunis semakin terasa dalam memberangus ajaran Islam dan kehidupan pribumi Indonesia terutama kaum Muslimin melalui berbagai kebijakan pemerintah yang menguntungkan pihak Cina dan memberangus kehidupan masyarakat. Cina di’anak-emas’kan, sedangkan pribumi dan rakyat kecil disedot hingga tidak tersisa.

Secara ekonomi dan sosial rakyat kecil dibuat bingung dan kalah-kalahan. Bantuan sosial dari pemerintah banyak yang salah sasaran dan itu terjadi di hampir seluruh wilayah yang menerima bantuan, bahkan ada yang salah sasaran masih diberi sampai dua kali tanpa ada investigasi dan penindakan. Harga minyak dunia turun tapi harga BBM di Indonesia tidak turun-turun, sehingga uang negara lewat Pertamina berpotensi dirampas dan dikorupsi lagi di bawah kepemimpinan Ahok. Dahlan Iskan bilang dengan harga BBM tidak turun kita bersedekah pada pemerintah. Itu pernyataan blunder yang tidak masuk akal karena ujung-ujungnya nanti dimanfaatkan sama Taipan untuk menghancurkan pribumi. Alhamdulillah, MUI sudah bergerak dengan memberi surat pernyataan kepada Pemerintah dan DPR. Mestinya fraksi-fraksi di DPR yang mengaku pro-Islam juga harus bangkit menolak pekerja-pekerja Cina yang masuk tanpa kontrol bahkan tanpa pemeriksaan. Negara kita diberi rapid tes dari Cina yang dicurigai banyak kalangan. Cina yang masuk lewat bandara tidak ada pemeriksaan, tapi bangsa sendiri mudik harus lewat pemeriksaan berkali-kali di ibukota maupun daerah bahkan desa-desa.

Pemerintah memerintahkan libur belajar, tarawih, jama’ah, dan shalat Jum’ah tapi mall-mall, toko, dan pasar-pasar yang banyak Cina-nya tidak pernah diusik sama sekali. Masjid-masjid dipaksa untuk tutup dan melarang jama’ahnya beribadah akan tetapi di gereja dan kelentheng tidak ada larangan sama sekali. Selain itu, dalam sejarah Islam tidak ada tha’un yang sampai menjadikan ta’thilul jum’ah (meliburkan shalat Juma’ah). Yang tifak boleh hanya berkerumun dan berdesak-desakan, dan itu semua di mall-mall dan pasar terjadi setiap hari tapi tidak kena larangan oleh pemerintah. Terlebih menjelang lebaran ini masyarakat seakan dibiarkan bebas berdesakan di mall-mall dan swalayan-swalayan, tapi di desa-desa shalat Idul Fitri berjama’ah dilarang, begitu juga bersalaman dan mengunjungi tetangga. Padahal orang berjama’ah kan mesti ada longgarnya. Ketidakadilan terhadap umat Islam seperti ini jelas rekayasa dari Zionis, Salibis, serta Komunis Cina.

Komunis itu tidak akan bisa berkembang kalau rakyatnya tidak melarat. Makanya sekarang rakyat dibuat miskin dengan dilarang bekerja dan dinaikkan iuran BPJS-nya supaya bangkit komunis. Kekhawatiran kami orang-orang di desa – semoga tidak terjadi – akan dijadikan komunis. Nanti yang dibunuh siapa? Tentunya kaum kiai, santri, ustadz, dan yang ahli ibadah dan jama’ah. Mereka tidak mungkin berani melawan para konglomerat Cina dan mall-mall karena sudah diamankan oleh nagara.

Wahai umat Islam, waspadalah. Anda yang di desa-desa khususnya atau yang di setengah kota ingin disekaratkan supaya jadi komunis. Di Cina pekerja yang didatangkan ke Indonesia adalah orang-orang miskin supaya mereka dapat pekerjaan. Malah menurut Habib Rizieq dikhawatirkan para pekerja Cina itu adalah tentara yang menyamar karena tubuhnya kekar-kekar. Kami khawatir pekerja itu jadi tentara, kemudian orang-orang pribumi yang ‘dimiskinkan’ itu dijadikan anggota partai komunis.

Sekarang pemerintah membuat kontroversi baru lagi soal Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIB) dimana di dalamnya Pancasila kembali dikerucutnya kepada “Gotong Royong”, bukan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Apa mereka tidak belajar dari langkah komunis masa lalu mempengaruhi Soekarno dengan cara yang sama? Selain itu, UU HIB ini juga tidak memasukkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme dan Marxisme-Leninisme. Jelas sekali UU ini adalah ‘pesanan’ Cina untuk melegalkan komunisme masuk ke Indonesia.

Muncul lagi UU Corona yang mengesahkan pemerintah untuk berhutang 400 triliun lebih melalui Pandemin Bond/Global Bond kemarin untuk penanganan corona, padahal sebelumnya negara sudah defisit 500 triliun. Belum selesai membayar hutang infrastruktur dari cina, sekarang ditambah hutang lagi dengan aset negara dan kantong rakyat sebagai taruhannya. Negara-negara Afrika yang berhutang ke Cina sekarang asetnya dikuasai oleh Cina seperti tambang emas di Halmahera, PT. Krakatau Steel di Banten, Pertamina, PT. Konawi Nikel, dst. Ini potensi untuk dikuras lagi untuk pencalonan presiden 2024. Na’udzubiLlah min dzalika.

Selain itu, UU Corona membolehkan pemerintah berhutang 400 triliun lebih tanpa bisa digugat alokasinya. Ini jelas melanggar Pancasila. BPJS dinaikkan itu juga sudah melanggar putusan MA, prinsip UUD 45,  dan menghina akal pikiran masyarakat. Pancasila yang dikoar-koarkan selama ini mana? Keadilan sosial bagi rakyat indonesia mana? Yang menandatangani UU Corona ini konon hanya 14 orang lalu sah. Dimana wibawa DPR, kok bisa-bisanya diinterupsi oleh segelintir orang seperti itu? Kalau begini terus, Indonesia ini kayaknya bakal berubah jadi Indocina. Rakyat jadinya rakyat Cina. Kita pribumi seolah-olah tidak dianggap, yang dianggap rakyat Indonesia hanya etnis cina.

Sudah banyak pakar yang mendukung pernyataan kami bahwa corona ini senjata biologis yang bocor atau dibocorkan. Konon virus covid ini sudah ada sebelum Nabi Isa, tapi tidak membunuh. Memang menular menurut kedokteran walaupun dalam hadits la ‘adwa (tidak ada penyakit menular), akan tetapi tidak sampai membunuh. Para pasien corona yang meninggal bukan karena corona saja, tapi karena penyakit-penyakit berat yang telah diderita sebelumnya. Makanya korban meninggal akibat corona rata-rata adalah orang yang kekebalan tubuhnya kurang dan yang punya riwayat penyakit kronis. Corona adalah rekayasa Zionis Komunis untuk menguasai ekonomi dunia sekaligus menghilangkan shalat jum’ah, jama’ah, tarawih, idul fitri, umrah, dan haji. Semoga pemerintahan saudi tergugah hatinya untuk membuka haji dan umrah karena ini jelas-jelas rekayasa. WHO tidaklah ma’shum, mereka bisa disogok oleh Zionis. Tolong diperjuangkan agar UU corona ini dibatalkan, kalau perlu didemo dan dipaksa karena ini bukti pelanggaran serius pemerintah terhadap konstitusi.

Mari membaca wiridan supaya gagal rencana mereka. Mereka hancur sebelum menghancurkan kita. Kemarin waktu Nuzulul Qur’an kami sudah berbicara bahwa ayat Al-Quran:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ [البقرة : 186]

“Ketika hamba-hamba-Ku meminta kepada-Ku, maka sungguh Aku Dekat dan mengabulkan doa orang yang meminta jika dia meminta kepada-Ku. Maka hendaklah mereka meminta pengkabulan kepada-Ku dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Makna ayat ini bahwa allah ketika Ramadlan mendekat kepada para hamba-Nya. Kalau kita mau meminta akan dituruti. Maka mari sekarang kita meminta supaya Cina atau komunis yang dendam kepada umat Islam karena belum bisa mengkristenkan orang Indonesia semoga dihancurkan Allah Ta’ala. Orang Kristen dan Komunis sudah pengalaman merusak Indonesia tapi tidak berhasil, dan sekarang caranya mereka bekerjasama dengan bantuan uang rampokan. Orang-orang kaya Cina kemarin merampok lewat BLBI, Asabri, Jiwasraya, dan sekarang mau merampok lewat Pertamina.

Guru kita semua Mbah Maimoen telah berwasiat kepada umat Islam khususnya orang NU agar menetapi “PBNU” yaitu “Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945”. Karena beliau ulama besar tentu maknanya bukan berarti meninggalkan tauhid dan syariat, justru PBNU harus dimaknai dengan makna-makna yang selaras dengan Syari’ah ISLAM. Beliau dalam jabarannya membahas tentang Garuda Pancasila. Lambang garuda sayapnya ada 17 di sisi kanan dan kiri. Hal ini karena Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 dan Sumpah Pemuda 1928 yang merupakan cikal bakal kemerdekaan itu terpaut 17 tahun dari kemerdekaan. Beliau cerita ketika shalat beliau melihat sayapnya supaya beliau ingat bahwa rukun shalat ada 17, shalat lima waktu rakaatnya juga ada 17. Lambang NU hurufnya 11, bacaaannya 6 kali. 11 dan 6 sama dengan 17.

Walhasil beliau berpesan dengan halus supaya umat Islam di Indonesia lebih-lebih orang NU menetapi shalat dengan bahasa Arab. Syukur-syukur dipelajari di sekolah-sekolah dalam pelajaran agama. Dulu pelajaran Islam itu kewajiban. Ulama Indonesia walaupun kiainya tidak bisa bahasa Arab tapi bisa memaknai kitab, mengerti kitab kuning, dan mengerti makna bacaan-bacaan shalat. Itu faidahnya kita belajar bahasa arab Khususnya di pesantren dan sekolah-sekolah yang ada pelajaran bahasa Arab dan agama. Rasulullah ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama tugasnya di samping nabi dan rasul juga punya tugas keagamaan sekaligus politik yaitu membebaskan bangsa Arab dari penjajahan, karena waktu itu Arab bagian Tabuk ke utara dikuasai Romawi, Arab selatan dijajah Ethopia dan Persia, sedangkan Qatar,  Emirat, Bahrain, dan Oman dijajah Persia. Dengan risalah Nabi Muhammad ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama bangsa Arab dibebaskan dan dimerdekakan. Rasulullah ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama membawa misi dan cita-cita “satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dan satu negara” yakni Arab. Maksudnya negara Islam yang didominasi oleh Arab dengan sumber hukum dari Al-Quran dan Hadits.

Pendidikan agama jangan ditinggalkan. Bahasa arab, kitab kuning, Alfiyyah, Jurumiyyah, ‘Awamil, dan kitab-kitab yang diajarakan di lingkungan pesantren jangan sampai ditinggalkan karena itu sebagai syi’ar Islam yang menguatkan iman. Beliau berdalil dengan sabda Rasulullah ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama:

أَحِبُّوا العربَ لثلاثٍ لأنى عربى والقرآن عربى وكلام أهل الجنة عربى

“Cintailah Arab karena tiga: karena aku orang Arab, Al-Quran itu berbahasa Arab, dan bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab.” (HR. al-Thabarani)

Kalau maqalah:

شُبَّانُنَا اليَوْمَ رِجَالُنَا الغَد

“Pemuda-pemuda kita hari ini adalah pimpinan-pimpinan kita besok.”

itu bukan hadits tapi maqalahnya Musthafa al-Ghulayini dalam kitab ‘Izhah al-Nasyi’in.

Kami bukan politikus. Kami hanya pengajar dan hanya bisa menghimbau, tidak bisa mengomando. Kami bukan organisator. Kemarin kami dimasukkan dalam 9 Tokoh dan kami mengundurkan diri karena info soal PKI saja kami taklid dengan Alfian Tanjung, Kivlan Zein, Jenderal Syarwani, dan Gatot Nurmantyo. Tapi kami urusan jiwa anti-PKI punya walaupun tidak ahli info. Kekejaman PKI sudah jelas dengan membantai ulama-ulama di Hadramaut dan di Madiun termasuk Kiai Abdul Hamid saudara Kiai Dimyathi Termas tanpa dikubur. Kejamnya bukan main. Saya ingatkan lagi, selamatkan negara ini dari penjajagan Cina. Tolong UU Corona ditolak oleh MK. Begitu juga UU Haluan Ideologi Pancasila yang tidak mencantumkan larangan PKI itu harus ditolak mentah-mentah. Kita kembali semula dan tetap pelecehan agama itu dilarang.


  1. Negara kita sendiri secara undang-undang tidak mengizinkan menikah kalau belum berumur 19 tahun. Ini pengaruh-pengaruh PKI dan Salibis yang benci kepada Nabi Muhammad ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama dan sudah berpengaruh kepada undang-undang. Kami prihatin dan menolak segala kemungkaran baik yang besar maupun yang kecil. Kami hanya menghimbau umat Islam untuk bergerak. Yang baik menurut Anda lakukanlah sebaik-baiknya dengan niat I’lai KalimatiLlah dan membela agama Islam dalam bentuk Pancasila dan UUD 45 walaupun tidak semuanya cocok tapi banyak yang bisa diselaraskan dengan Islam. Wallahu A’lam bi al-shawab.(*)
LihatTutupKomentar
Cancel

jadilah pembaca pintar